Cinta Tapi Beda (Mengkhayal)

Terakhir aku menulis blog, aku malah menyakiti hati seseorang dan akhirnya aku tidak berani lagi cuap-cuap via blogger
Tapi sekarang keberanianku sudah muncul lagi. Lagipula aku hanya ingin mencoba mengkhayal. Dan hanya disini aku bisa menumpahkan khayalanku.
Kalian pernah mengalami Cinta Tapi Beda?
Hal ini tentu mulai sering terjadi mengingat keberagaman di Indonesia
Entah itu suku, bahasa, budaya, kebiasaan atau agama.
Yah, yang terakhir itulah yang biasanya terjadi dan memiliki sad ending. Bahwa cinta tidak bisa bersatu hanya karena keadaan. Mungkin kalau hanya suku, bahasa atau kebudayaan itu masih bisa diatasi oleh masing-masing pasangan. Tapi kalau agama? Pertentangannya terlalu banyak, terutama dari keluarga. Karena, pernikahan beda agama mulai sulit dilakukan, terutama di Indonesia. Dan memaksa salah satu untuk mengalah, meninggalkan agama yang telah lama dipegangnya dan berpindah ke agama lain.
Ini mulai mempengaruhi persepsiku tentang cinta. Bagaimana sebenarnya cinta itu bekerja? Kalau memang dua insan akhirnya tidak bisa bersatu, mengapa mereka dipertemukan atas nama cinta?
Oke,  pindah dulu dari topik yang tadi. Kalian pernah ngerasa cinta sama seseorang atau malah pacar kalian tapi kemudian kalian merasa kalau hubungan itu tidak dapat bertahan, entah karena cinta itu telah hilang atau karena hal-hal tertentu yang memaksa kalian untuk berpisah padahal cinta itu masih ada?
Back to main idea, bagaimana kalau pemisah itu agama? Saat kedua insan sudah saling sayang dan merasa nyaman namun terhalang oleh tembok agama. Tentu, hal ini menyakitkan.
 Aku mulai takut kalau suatu saat merasakan hal itu, merasa nyaman dengan seseorang yang akhir ceritanya bukan denganku. Hmm, sounds not good. Tapi untukku yang seorang minoritas dan dikelilingi orang-orang yang berbeda denganku, kejadian ini kemungkinan besar terjadi. Yang aku takutkan adalah kalau aku tidak bisa menemukan penggantinya, orang yang seiman denganku dan membuatku nyaman.
oke, cukup khayalannya untuk sekarang
see you