IBADAT HARIAN
-Tema : Pertobatan-
Disusun untuk menyelesaikan :
TUGAS UJIAN PRAKTEK
MATA PELAJARAN AGAMA KATOLIK
Oleh :
Nama : Irene
Kelas : XII IPA 1
No.
Ujian : 02-005-014-3
No.
Absen : 14
SMA
NEGERI 5 SURAKARTA
2014-2015
à Tema
Pertobatan
à Lagu Pembuka
Hati
Sebagai Hamba
Ku tak membawa apapun juga
Saat ku datang ke dunia
Ku tinggal semua pada akhirnya
Saat ku kembali ke surga
Reff : Inilah
yang kupunya
Hati
sebagai hamba
Yang
mau taat dan setia
PadaMu
Bapa
Kemanapun Ku bawa
Hati yang
menyembah
Dalam Roh dan
kebenaran
Sampai slamanya
à Tanda Salib dan Salam Pembuka
I : Dalam Nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+)
U : Amin
I : Tuhan
besertamu
U : Dan sertamu
juga
I : Selamat
pagi saudara-saudari sekalian. Puji syukur kepada Allah Bapa karena hari ini
kita dapat berkumpul di tempat ini.
Sebelum kita memulai ibadat hari ini agar kita pantas
untuk menghadap Tuhan marilah kita mengakui dosa-dosa kita dalam seruan tobat.
à Pernyataan Tobat
Saya mengaku kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian. Bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan,
dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada
saudara sekalian untuk mendoakan saya, pada Allah Tuhan kita.
à Doa Pembuka
Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus PuteraMu,
Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami
mohon, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilanMu dan menempuh jalan
yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami, yang
bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa.
Amin
à Bacaan I ( Yoel 2 : 12-18)
“Seruan untuk bertobat.”
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan,
“berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis,
dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah
kepada Tuhan, Allahmu, sebab ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan
berlimpah kasih setia, dan ia menyesal karena hukumanNya. Siapa tahu, mungkin
Ia mau berbalik dan menyesal dan ditinggalkanNya berkat, menjadi korban sajian
dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah
puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini,
kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak,
bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari
kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam,
pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata :
“Sayangilah, ya Tuhan, umatMu, dan janganlah biarkan milikMu sendiri menjadi
cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di
antara bangsa : Di mana Allah mereka?” Tuhan menjadi cemburu karena tanahNya,
dan Ia belas kasihan kepada umatNya.
Demikianlah sabda Tuhan
à Lagu Antar
Bacaan
Kusiapkan Hatiku Tuhan
Kusiapkan
hatiku Tuhan
Tuk dengar
FirmanMu saat ini
Kusujud
menyembahMu Tuhan
Masuk
hadiratMu saat ini
Curahkan
urapanMu Tuhan
Bagi
jemaatMu saat ini
Kusiapkan
hatiku Tuhan
Tuk dengar
FirmanMu
Reff : FirmanMu Tuhan
Tiada
berubah
Dahulu,
sekarang, selama-lamanya
Tiada
berubah
FirmanMu
Tuhan
Penolong
hidupku
Kusiapkan
hatiku Tuhan
Tuk
dengar FirmanMu
à Alleluya
Alleluya Alleluya Alleluya
(ayat)
à Bacaan Injil ( Lukas 15 : 11-32 )
“Perumpamaan
tentang anak yang hilang.”
Yesus
berkata lagi : ”Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu
kepada ayahnya : Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian
anak bungsu itu menjualseluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di
sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di
dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada
seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga
babinya. Lalu iaingin mengisi perut dengan ampas yang menjadi makanan
babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari
keadaannya, katanya : Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya : Bapa aku telah berdosa
terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa ;
jadikanlah aku sebagai salah seorang
upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya
itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu
kepadanya : Bapa aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak
layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan
kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu
tambun itu, sembelihlah ia dan marilah kita makan dan bersukacita.sebab anakku
ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar
bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba
dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah
kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia
mendapatkannya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak
mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab
ayahnya, katanya : Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku
melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor
anak kambing untuk bersukacita bersama sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja
datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan
pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata
ayahnya kepadanya : Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena
adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,ia telah hilang dan didapat
kembali.
Demikianlah Injil Tuhan
à Homili
Selamat pagi, Berkah Dalem
Teman-teman yang dikasihi Yesus, pada
kesempatan ini saya ingin membahas tentang pertobatan. Sebelumnya saya akan
membacakan sebuah kisah :
Konon kabarnya setan pernah protes kepada Tuhan. Protesnya
begini: “Tuhan, Engkau adalah
Allah yang tidak adil. Aku baru satu kali melakukan kesalahan, Engkau
mengusirku dan pintu surga sudah tertutup untukku. Tetapi manusia berulang-ulang melakukan
kesalahan dan sering mengkhianati Engkau, pintu surga masih terbuka bagi mereka.
Bukankah itu berarti Engkau tidak adil?” Apa kira-kira jawaban Tuhan supaya setan tidak protes lagi?
Dan Tuhan pun menjawab: “Betul setan, pintu
surga tertutup untukmu
dan terbuka bagi manusia sebab tidak seperti engkau, manusia mau datang
menyembah-Ku, minta ampun, dan bertobat!”
Inilah salah satu
keistimewaan kita, kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki
kesalahan kita, untuk bertobat, dan untuk kembali kepada Bapa.
Pertobatan berarti berbalik
arah, artinya berbalik dari jalan yang salah dan kembali ke jalan yang benar,
yaitu jalan yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita.
Tentu sebagai manusia kita
pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Tapi bagaimanapun
dosa itu, dosa tetaplah dosa. Kita perlu menyadari bahwa dosa merupakan
kesalahan. Apabila kita sudah terlanjur melakukan dosa, harusnya kita
menyesalinya dan tidak mengulanginya lagi. Mungkin ada yang berpikir, tidak
masalah jika berbuat dosa toh nanti tinggal mengaku dosa di gereja lalu dosa
kita hilang. Pertobatan tidak sesederhana itu, pertobatan memerlukan niat yang
tulus dari hati untuk memperbaiki diri.
Dari Injil yang kita dengar tadi, Yesus bercerita
tentang anak yang hilang. Anak yang hilang merupakan perumpamaan dari manusia
yang berdosa dan bapa yang baik hati itu adalah Allah Bapa. Anak bungsu itu
sungguh berdosa, dia meninggalkan bapanya dan berfoya-foya. Ketika hartanya
habis barulah dia sadar betapa besar karunia yang dia peroleh dari bapanya
andaikan dia tetap bersama bapanya. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan
memohon ampun dari bapanya. Ketika dia pulang, bahkan sebelum dia sampai dan
meminta maaf, ayah itu sudah bersukaria. Saat anak itu meminta maaf belum
sampai dia menyelesaikan kalimatnya, ayahnya sudah mengampuninya. Bahkan
kepulangannya dirayakan secara meriah. Akan tetapi, anaknya yang sulung tidak
ikut bahagia atas kepulangan adiknya, dia merasa iri. Dia merasa tidak
disayangi oleh ayahnya. Padahal ayahnya sangat menyayangi anak-anaknya.
Sama seperti anak bungsu itu, kita pernah melakukan
dosa dan menyakiti hati Allah Bapa kita. Namun, apakah kita sama seperti anak
bungsu yang mau pulang dan meminta maaf kepada bapanya? Apakah kita berani
untuk menyesali semua dosa kita dan bertobat?
Kita juga pernah menjadi si sulung, kita sudah sering
berdoa, tidak pernah absen mengikuti Misa, kita selalu mentaati perintah Tuhan
tapi hal buruk tetap terjadi pada kita. Kita merasa bahwa semua yang terjadi
tidaklah adil. Menganggap orang lain dapat bahagia namun kita tidak. Padahal
sebenarnya karunia yang kita dapatkan sungguh besar. Tetapi kita tidak bisa
menyadarinya. Kita terus-terusan mengeluh terhadap apa yang belum kita miliki
tanpa bisa mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Kita merasa cemburu karena
menganggap Tuhan lebih mementingkan dan menyayangi orang lain.
Sebentar lagi kita akan memasuki masa prapaskah. Jadi
teman-teman, marilah kita mempersiapkan hati kita yaitu dengan bertobat dan
menghindari sifat – sifat buruk seperti iri hati.
Teman-teman semoga yang saya sampaikan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
à Doa Umat
Kristus bersabda pada para muridNya “Mari, ikutlah
Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. ”Marilah kita mengikuti Dia dan
berdoa. Bagi yang ingin menghaturkan doa, dipersilahkan :
I : Bagi para
Imam, Diakon, dan Katekis
Semoga kasih setia Bapa menuntun mereka agar mampu
mendekati umat yang menjauhkan diri dariMu. Semoga dengan rahmatMu, umat yang
semakin menjauh itu mampu bertobat dan kembali menempuh jalan baru.
Kami mohon…
II : Bagi semua umat Kristen
Semoga semua umat Kristen dipersatukan di dalam nama
Yesus sehingga dalam setiap langkah hidup ini, seluruh umatMu selalu mendengar
sabda PuteraMu dan tekun melaksanakannya.
Kami
mohon…
III : Bagi putera-puteriMu kelas 12 SMA Negeri 5
Surakarta
Dampingilah kami dalam menempuh persiapan menuju Ujian
Nasional, ya Tuhan. Semoga semua ujian yang kami lalui dapat berjalan dengan
lancar. Terutama ujian praktek yang saat ini sedang kami hadapi. Semoga kami
dapat lulus dan dapat melanjutkan studi di tempat yang terbaik bagi kami.
Kami mohon…
IV : Bagi kita semua
Ya Bapa, dampingilah kami dalam melalui hari ini.
Semoga apa yang kami lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi kami dan sesama
kami serta berkenan dalam kehendakMu
Kami
mohon…
Bapa Yang Mahakuasa, dengarkanlah permohonan umatMu.
Semoga kami selalu mengalami belas kasihMu berkat pengantaraan Kristus, PutraMu
dan Tuhan kami. (Bapa Kami)
Amin.
Ã
Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga kami dapat menjadi anakMu yang lebih
baik dengan mentaati perintahMu dan bertobat. Sehingga kami dapat bersama-sama
dengan Dikau dalam Kerajaan Surga.
Amin
à Lagu Penutup
Seperti
yang Kau Ingini
Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih
Dan pengorbananMu
Reff: Ku telah
mati dan tinggalkan
Cara
hidupku yang lama
Semuanya
sia-sia
Dan
tak berarti lagi
Hidup
ini kuletakkan
Pada
mezbahMu ya Tuhan
Jadilah
padaku seperti
Yang
kau ingini
4 comments:
Amazing
Mantap
Wew
Wew
Post a Comment