Saturday, February 14, 2015

Contoh Tata Urutan Ibadat Agama Katolik

Posted by Unknown at 1:35 AM

IBADAT HARIAN
-Tema : Pertobatan-



Disusun untuk menyelesaikan :
TUGAS UJIAN PRAKTEK
MATA PELAJARAN AGAMA KATOLIK

Oleh :
                             Nama             : Irene
                             Kelas             : XII IPA 1
                             No. Ujian      : 02-005-014-3
                             No. Absen     : 14

SMA NEGERI 5 SURAKARTA
2014-2015



à  Tema
Pertobatan

à  Lagu Pembuka
Hati Sebagai Hamba

Ku tak membawa apapun juga
Saat ku datang ke dunia
Ku tinggal semua pada akhirnya
Saat ku kembali ke surga

Reff :   Inilah yang kupunya
                        Hati sebagai hamba
                        Yang mau taat dan setia
                        PadaMu Bapa
Kemanapun Ku bawa
Hati yang menyembah
Dalam Roh dan kebenaran
Sampai slamanya

à  Tanda Salib dan Salam Pembuka
I   : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+)
U : Amin
I   : Tuhan besertamu
U  : Dan sertamu juga
I   : Selamat pagi saudara-saudari sekalian. Puji syukur kepada Allah Bapa karena hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini.
Sebelum kita memulai ibadat hari ini agar kita pantas untuk menghadap Tuhan marilah kita mengakui dosa-dosa kita dalam seruan tobat.

à  Pernyataan Tobat
Saya mengaku kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian. Bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian untuk mendoakan saya, pada Allah Tuhan kita.


à  Doa Pembuka
Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus PuteraMu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilanMu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa.
Amin

à  Bacaan I ( Yoel 2 : 12-18)

“Seruan untuk bertobat.”

“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan, “berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan ia menyesal karena hukumanNya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal dan ditinggalkanNya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata : “Sayangilah, ya Tuhan, umatMu, dan janganlah biarkan milikMu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa : Di mana Allah mereka?” Tuhan menjadi cemburu karena tanahNya, dan Ia belas kasihan kepada umatNya.

Demikianlah sabda Tuhan



à  Lagu Antar Bacaan
      Kusiapkan Hatiku Tuhan

            Kusiapkan hatiku Tuhan
      Tuk dengar FirmanMu saat ini
      Kusujud menyembahMu Tuhan
      Masuk hadiratMu saat ini
      Curahkan urapanMu Tuhan
      Bagi jemaatMu saat ini
      Kusiapkan hatiku Tuhan
      Tuk dengar FirmanMu

      Reff :   FirmanMu Tuhan
                  Tiada berubah
            Dahulu, sekarang, selama-lamanya
                  Tiada berubah
                  FirmanMu Tuhan
                  Penolong hidupku
            Kusiapkan hatiku Tuhan
                  Tuk dengar FirmanMu

à  Alleluya
Alleluya Alleluya Alleluya 

(ayat)

à  Bacaan Injil ( Lukas 15 : 11-32 )
“Perumpamaan tentang anak yang hilang.”

Yesus berkata lagi : ”Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya : Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjualseluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu iaingin mengisi perut dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya : Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya : Bapa aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa ; jadikanlah aku sebagai  salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya : Bapa aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah ia dan marilah kita makan dan bersukacita.sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkannya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya : Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita bersama sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya : Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,ia telah hilang dan didapat kembali.

Demikianlah Injil Tuhan




à  Homili
Selamat pagi, Berkah Dalem
Teman-teman yang dikasihi Yesus, pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang pertobatan. Sebelumnya saya akan membacakan sebuah kisah :
Konon kabarnya setan pernah protes kepada Tuhan. Protesnya begini: “Tuhan, Engkau adalah Allah yang tidak adil. Aku baru satu kali melakukan kesalahan, Engkau mengusirku dan pintu surga sudah tertutup untukku. Tetapi manusia berulang-ulang melakukan kesalahan dan sering mengkhianati Engkau, pintu surga masih terbuka bagi mereka. Bukankah itu berarti Engkau tidak adil?” Apa kira-kira jawaban Tuhan supaya setan tidak protes lagi? Dan Tuhan pun menjawab: “Betul setan, pintu surga tertutup untukmu dan terbuka bagi manusia sebab tidak seperti engkau, manusia mau datang menyembah-Ku, minta ampun, dan bertobat!”
Inilah salah satu keistimewaan kita, kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki kesalahan kita, untuk bertobat, dan untuk kembali kepada Bapa.
Pertobatan berarti berbalik arah, artinya berbalik dari jalan yang salah dan kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita.
Tentu sebagai manusia kita pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Tapi bagaimanapun dosa itu, dosa tetaplah dosa. Kita perlu menyadari bahwa dosa merupakan kesalahan. Apabila kita sudah terlanjur melakukan dosa, harusnya kita menyesalinya dan tidak mengulanginya lagi. Mungkin ada yang berpikir, tidak masalah jika berbuat dosa toh nanti tinggal mengaku dosa di gereja lalu dosa kita hilang. Pertobatan tidak sesederhana itu, pertobatan memerlukan niat yang tulus dari hati untuk memperbaiki diri.
Dari Injil yang kita dengar tadi, Yesus bercerita tentang anak yang hilang. Anak yang hilang merupakan perumpamaan dari manusia yang berdosa dan bapa yang baik hati itu adalah Allah Bapa. Anak bungsu itu sungguh berdosa, dia meninggalkan bapanya dan berfoya-foya. Ketika hartanya habis barulah dia sadar betapa besar karunia yang dia peroleh dari bapanya andaikan dia tetap bersama bapanya. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang dan memohon ampun dari bapanya. Ketika dia pulang, bahkan sebelum dia sampai dan meminta maaf, ayah itu sudah bersukaria. Saat anak itu meminta maaf belum sampai dia menyelesaikan kalimatnya, ayahnya sudah mengampuninya. Bahkan kepulangannya dirayakan secara meriah. Akan tetapi, anaknya yang sulung tidak ikut bahagia atas kepulangan adiknya, dia merasa iri. Dia merasa tidak disayangi oleh ayahnya. Padahal ayahnya sangat menyayangi anak-anaknya.
Sama seperti anak bungsu itu, kita pernah melakukan dosa dan menyakiti hati Allah Bapa kita. Namun, apakah kita sama seperti anak bungsu yang mau pulang dan meminta maaf kepada bapanya? Apakah kita berani untuk menyesali semua dosa kita dan bertobat?
Kita juga pernah menjadi si sulung, kita sudah sering berdoa, tidak pernah absen mengikuti Misa, kita selalu mentaati perintah Tuhan tapi hal buruk tetap terjadi pada kita. Kita merasa bahwa semua yang terjadi tidaklah adil. Menganggap orang lain dapat bahagia namun kita tidak. Padahal sebenarnya karunia yang kita dapatkan sungguh besar. Tetapi kita tidak bisa menyadarinya. Kita terus-terusan mengeluh terhadap apa yang belum kita miliki tanpa bisa mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Kita merasa cemburu karena menganggap Tuhan lebih mementingkan dan menyayangi orang lain.
Sebentar lagi kita akan memasuki masa prapaskah. Jadi teman-teman, marilah kita mempersiapkan hati kita yaitu dengan bertobat dan menghindari sifat – sifat buruk seperti iri hati.
Teman-teman semoga yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

à  Doa Umat
Kristus bersabda pada para muridNya “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. ”Marilah kita mengikuti Dia dan berdoa. Bagi yang ingin menghaturkan doa, dipersilahkan :

I   : Bagi para Imam, Diakon, dan Katekis
Semoga kasih setia Bapa menuntun mereka agar mampu mendekati umat yang menjauhkan diri dariMu. Semoga dengan rahmatMu, umat yang semakin menjauh itu mampu bertobat dan kembali menempuh jalan baru.
Kami mohon…
            II  : Bagi semua umat Kristen
Semoga semua umat Kristen dipersatukan di dalam nama Yesus sehingga dalam setiap langkah hidup ini, seluruh umatMu selalu mendengar sabda PuteraMu dan tekun melaksanakannya.
                 Kami mohon…
            III : Bagi putera-puteriMu kelas 12 SMA Negeri 5 Surakarta
Dampingilah kami dalam menempuh persiapan menuju Ujian Nasional, ya Tuhan. Semoga semua ujian yang kami lalui dapat berjalan dengan lancar. Terutama ujian praktek yang saat ini sedang kami hadapi. Semoga kami dapat lulus dan dapat melanjutkan studi di tempat yang terbaik bagi kami.
Kami mohon…
            IV : Bagi kita semua
Ya Bapa, dampingilah kami dalam melalui hari ini. Semoga apa yang kami lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi kami dan sesama kami serta berkenan dalam kehendakMu
                 Kami mohon…
           
Bapa Yang Mahakuasa, dengarkanlah permohonan umatMu. Semoga kami selalu mengalami belas kasihMu berkat pengantaraan Kristus, PutraMu dan Tuhan kami. (Bapa Kami)
            Amin.

à   Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga kami dapat menjadi anakMu yang lebih baik dengan mentaati perintahMu dan bertobat. Sehingga kami dapat bersama-sama dengan Dikau dalam Kerajaan Surga.
Amin












à  Lagu Penutup
Seperti yang Kau Ingini

Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela

Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih
Dan pengorbananMu

Reff:    Ku telah mati dan tinggalkan
            Cara hidupku yang lama
            Semuanya sia-sia
            Dan tak berarti lagi
            Hidup ini kuletakkan
            Pada mezbahMu ya Tuhan
            Jadilah padaku seperti
            Yang kau ingini

4 comments:

A.W.R Marendradika on May 17, 2018 at 9:14 PM said...

Amazing

APERIUS NDRURU on August 13, 2018 at 11:16 AM said...

Mantap

Bo on April 29, 2021 at 10:50 PM said...

Wew

Bo on April 29, 2021 at 10:50 PM said...

Wew

Post a Comment

 

VICTORY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei