Saturday, February 14, 2015

Contoh Teks Membaca Berita

Posted by Unknown at 1:30 AM

Selamat pagi, pemirsa. Kembali lagi di Seputar Indonesia Pagi hari ini Kamis, 12 Februari 2015.  Selama beberapa menit ke depan saya akan membawakan berita mengenai rencana penyelenggaraan SNMPTN yang ramah bagi difabel.

Pada Senin, 9 Februari 2015 lalu diselenggarakan diskusi sosialisasi kebijakan seleksi SNMPTN 2015, yang digelar Sindonews di auditorium Gedung Sindo, Jakarta. Dari diskusi sosialisasi tersebut disosialisasikan bahwa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 akan dimulai pada 13 Februari 2015, sedangkan pengisian verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) diselenggarakan sejak 22 Januari hingga 12 Maret 2015. Sekretaris SNMPTN 2015 Werry Darta Taifur menjelaskan, kriteria peserta yang dapat lolos mengikuti SNMPTN tidak hanya berdasarkan nilai ujian di sekolah, tapi prestasi lain misalnya hafiz Quran atau yang lainnya. Selain itu, calon peserta harus memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN.

Menurut Ketua Umum Panitia Nasional SNMPTN-SBMPTN 2015 sekaligus Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof Rochmat Wahab, penyelenggaraan SNMPTN harus memenuhi prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa serta tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan setelah pendidikan menengah, menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi berdasarkan prestasi akademik. Siswa yang berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya tersebut layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa melalui SNMPTN tidak terkecuali para difabel.

Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Netra, Bambang Basuki, mengemukakan bahwa selama ini kaum difabel kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dalam banyak segi kehidupan sosial. Mereka dianggap tidak mampu melakukan pekerjaan yang dilakukan orang normal. Beliau menghimbau agar tidak ada diskriminasi dalam penyelenggaran SNMPTN.

Prof Rochmat Wahab memastikan pihaknya akan memperhatikan penyandang difabilitas dan melibatkan penyandang difabilitas seperti  Bambang Basuki dalam menyusun persyaratan teknis SNMPTN.

Panitia akan menyiapkan pembimbing khusus bagi penyandang difabel untuk membacakan soal atau memberi waktu yang lebih panjang mengingat cara membaca braile bagi penyandang tunanetra membutuhkan waktu lebih lama dibanding orang normal.

Sekian berita dalam Seputar Indonesia Pagi hari ini. Saya Irene, mohon undur diri. Selamat beraktivitas dan sampai jumpa.

1 comments:

Dwi Sabihi on February 22, 2020 at 9:25 PM said...

gak bisa dicopy-paste kak?

Post a Comment

 

VICTORY Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei